Lirik Puisi Siklus - Wira Nagara
assalamualaikum..
tabik pun..
selamat malam semua pengguna blogger. welcome to my blog. sebelumnya thanks buat yang udah mampir diblog yang tidak produktif dan tidak kreatif ini.
malem ini aku mau bagi-bagi lirik puisinya bang wira lagi yang judulnya siklus. sekedar review aja si, ini puisinya berbeda dari tema puisinya bang wira yang sebelum-sebelumnya (kebanyakan bahas cinta). puisi kali ini temanya religi. menceritakan tentang manusia yang selama ini lalai terhadap penciptanya dan baru menyadari bahwa tuhan itu sangat dekat, bahkan lebih dekat dari pori-pori. menceritakan bahwa segala sesuatu yang hidup maka juga akan mati, namun doa akan terus mengalir. yah kalo gak salah sii gitu. itu menurut aku lo.jangan disalahin. tapi kalo dikoreksi boleh 😆. buat yang butuh (buat kutipan si biasanya) bisa lihat dibawah ini ya. jangan lupa tonton langsung videonya di link berikut.
Siklus
Oleh: Wira Nagara
Sudah lama namun masih sama
Tetap kurawat hati yang lebam membiru
Terpukul kenyataan dari masa-masa gelap yang ditelantarkan
sunyi
Terkapar di ujung waktu jauh dari piara akan detik yang
kerap membeku
Liah menjamah dalam celsius rendah
Mencium epidermis yang kering ditumbuhi riak tangis
Kau masih menjadi keindahan yang bersemi di ladang tubuhku
Ilalang subur di ingatan
Bunga mekar di telungkup tangan
Pohon-pohon rimbun dibatas kenangan
Menjadi ekosistem dari lesatan pelepasan yang kulestarikan
Ratapan menyelimuti dan ancaman mengahntui tak henti-henti
Siapa kita
Siapa kita
Siapa kita berani melawan garis masa
Telah tertulis nyata sebagai pergantian di dunia
Dalam batas paling tipis antara kesedihan dan bahagia
Menjadikannya celah di arteri yang mengalir di sekujur diri
Membuatnya merdu sebagai irama yang membuka imaji
Ternyata selama ini kau bukan hidup dimataku
Melainkan disampingku
Sejauh ini kau bukan bayang di langkahku
Melainkan dihidupku
Sedalam ini kau lebih dari sekadar pori-pori
Menyerap yang masih terjangkau menyingkap yang lama
terpantau
Semua dari-Nya akan kembali pada-Nya
Song:
Barangkali luka datang
Sebagai tanda bahwa
kita
Terlalu bahagia
Hingga rasa
diimbangkan
Agar tetap merasakan
Lara selumrahnya
manusia
Suatu hari tepat pada detik yang telah ditiupkan kuasa oleh
Sang Maha
Kita akan bertemu
Kita akan bertemu
Kita akan bertemu
Kita akan bertemu
Hidup akan mati napas akan terhenti
Tidak dengan doa-doaku
Tidak dengan doa-doaku
Hidup akan mati napas akan terhenti
Tidak dengan doa-doaku
Tidak dengan doa-doaku
Hidup akan mati napas akan terhenti
Tidak dengan doa-doaku
Tidak dengan doa-doaku
puisinya sangat keren
BalasHapusmerindinggg
BalasHapus