Lirik Puisi ARITMIA - Wira Nagara


Assalamualaikum.. wan kawan. salam copas.
Jadi beberapa hari ini beberapa temen request nih, minta di tulisin lirik puisinya bang Wira Nagara yang berjudul "Aritmia". Puisi ini berceritakan tentang sesorang yang ditinggal nikah oleh kekasihnya sehingga meninggalkan kekecewaan yang amat menyakitkan. eaaaaa.... Jujur aja menurut aku puisi nya bang Wira yang ini dalem banget, meskipun sempet gagal fokus waktu liat Videonya, gara- gara mukanya bang Dodit Mulyanto si. kumisnya itu lo kagak nahan. dan mukanya bang Wira yang gak mendukung. Tapi itu gak mengurangi kualitas puisinya. Intinya si keren. Dan sebenernya sosok seperti bang wira ini lah yang dinanti-nanti, terkenal bukan hanya sensasi namun dengan quality. Sosok yang akan menginspirasi generasi jaman now yang kehilangan jati diri. Sosok yang akan membawa harum kembali dunia sastra dan Literasi. Oke pance, langsung aja nih puisinya.


ARITMIA
oleh: Wira Nagara

Kini malam terlalu muram bila harus kuceritakan padamu
Kantuk yang pernah kau tahan untuk mendengar suaraku nyenyak dibunuh waktu
Remuk dalam serabut halus disetiap katuk yang menandai kesempatan telah tertutup
Berdetak dalam detik berontak dalam cekik

Diorama tanpa irama
Kau menepatkan kesabaran begitu tipis dipenantian
Mencederai luka yang sedang kujahit sebagai upaya siuman dari rasa sakit
Harapan meruncingkan jarumnya
Bekerja menyulam takdir bersama kesalahan yang ingin kuperbaiki
Agar jantungku lancar memompa darah melewati aorta
Memapah kehendak yang mengatasnamakan cinta

Kusut dan berantakan
Satu persatu getir tumbuh diserambi menyekat sirkulasi
Mengepung bagai tralis disekujur pulmonalis
Menahan karbondioksida lebih lama di dada
Liang batin pun terkoyak tanpa perlawanan
Kabar yang kau sampaikan hanya kulihat sebagai beling yang siap menusuk lebih dalam

Menganga dan berdarah
Deras kenangan luluh terbilas sebuah pinangan
Kau terima keinginan baik dari seseorang yang kau sangka baik
Baik bila itu benar baik tak usah bertanya apa aku masih dalam keadaan baik
Anggap saja kemarin hanya buih yang menempel sejenak dibenakmu
Diusap pelan menghilang terhapus tanpa berselang
Menjadi pernah pada akhirnya tetap punah

Selamat untuk hatimu yang akan hidup di satu rumah
Biarkan aku kembali berkencan dengan khayalan
Bercerita tentang rencana setelah sah
Petak bangunan… Pagar di halaman… Posisi jendela…
Letak pot bunga… Motif sofa… Tebal selimut… Nama anak pertama…
Dan hal-hal yang hampir terjadi lainnya
Di nadiku kini mengalir cemburu
Menghidupi denyut kecewa
Mengalun dalam vena yang enggan mengalirkan darah
Menghentikan laju udara dalam sekat paru-paru yang terpecah
Saat gaun pengantin sudah kau unggah
Dan undangan pun tersebar untuk pesta meriah
Maka perayaan lengkaplah sudah

Cicinmu tersemat
Jantungku terlumat

 ___________________________________________________________________________

buat yang pingin tau videonya klik link dibawah ini yak


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Puisi Siklus - Wira Nagara

Lirik puisi Wira Nagara - kurang dari angka tiga (puisi dan lagu)