Postingan

Reminder

 Sekali lagi aku hanya mengingatkan dirimu bahwa kamu sendirian!

Him

 Bagaimana caranya menyakinkan diri sendiri bahwa aku mampu tanpa dia. Aku masih bisa bahagia tanpa dia. Aku masih bisa mencintai dengan tulus meski bukan dengan dia. Lepas atau genggam, aku tidak tau mana yg terbaik.

Teman bicara

 Mak hidup ini menyebalkan.

cerpen book of dreams

Gambar
                                                                  Book of dreams “apa yang akan kamu lakukan sekarang?” Aku terdiam. Untuk saat ini cukup sulit menjawab pertanyaan wira. Aku sendiri tak tau apa yang harus aku lakukan sekarang. “kamu tidak tahu?” “…” Wira pun membuka tasnya. Entah apa yang akan dilakukan, aku masih tenggelam dalam fikiranku. “kamu bisa mulai dengan ini.” Dia mengeluarkan semacam buku catatan dengan bentuknya yang tak asing. “ini…” “iya, ini buku itu.” Ya, aku ingat buku ini. Buku mimpi. Dulu aku menyebutnya begitu, namun isinya hanyalah beberapa rencana hidup atau hal-hal yang ingin aku lakukan. Aku menulisnya saat umurku 15 tahun. aku pernah dengar orang-orang dewasa membicarakan tentang rencana hidup. Banyak dari mereka yang mengaku menyesal kenapa tidak membuat rencana hidup pada masa mudanya. Mereka beranggapan akan lebih mudah bila melakukan sesuatu jika sudah direncanakan. Target hidup. Karena itulah aku menulis buk

Creppy Pasta "Manekin"

Aku memiliki banyak manekin dibutikku. Berbeda dengan butik lain, manekin koleksiku mirip dengan bintang-bintang terkenal. Sengaja ku lakukan sebagai salah satu strategi marketing. Manekin-manekin itu menambah nilai jual pada produksi pakaian ku. Pelangganku pun senang.                 Suatu hari, disaat jam sibuk butik, tiba-tiba seorang pelanggan memekik, “Hii…apa ini?   Ini jatuh dari manekin setengah badan yang diatas!”. “Oh..bukan, mungkin itu cat basah dari atap. Lihat warnanya sama, merah.” Sahut temannya. “Cat itu belum kering sempurna. Maafkan aku, akan ku bersihkan” ucapku sambil mengusap cairan yang jatuh dikening sipelanggan.                 Setelah para pelanggan pergi, aku menutup butik dan langsung memeriksa manekin setengah badan tadi. Ternyata benar dugaanku, manekin ini belum siap pajang. Masih banyak darah didalamnya.

Catatan Memo

Gambar
Terlalu takut tuk diungkapkan. Terlalu canggung tuk dituliskan. Kembali lagi tentang aku dan rasa untukmu. Mereka masih sama. Tetap menyukaimu, dan akan berhenti (mungkin) jika mereka tidak melihatmu lagi. Semoga saja. Aku takut jika rasa rindu mereka akan memaksamu muncul dimimpiku. Hingga membuatku gagal melupakanmu. Membuatku berharap suatu hari rasa ini akan berubah. Berubah jadi nyata tentunya.