assalamualaikum.. tabik pun .. selamat malam semua pengguna blogger. welcome to my blog . sebelumnya thanks buat yang udah mampir diblog yang tidak produktif dan tidak kreatif ini. malem ini aku mau bagi-bagi lirik puisinya bang wira lagi yang judulnya siklus . sekedar review aja si, ini puisinya berbeda dari tema puisinya bang wira yang sebelum-sebelumnya (kebanyakan bahas cinta). puisi kali ini temanya religi. menceritakan tentang manusia yang selama ini lalai terhadap penciptanya dan baru menyadari bahwa tuhan itu sangat dekat, bahkan lebih dekat dari pori-pori . menceritakan bahwa segala sesuatu yang hidup maka juga akan mati, namun doa akan terus mengalir. yah kalo gak salah sii gitu. itu menurut aku lo.jangan disalahin. tapi kalo dikoreksi boleh 😆. buat yang butuh (buat kutipan si biasanya) bisa lihat dibawah ini ya. jangan lupa tonton langsung videonya di link berikut. https://www.youtube.com/watch?v=4WIXzz61264 Siklus Oleh: Wira Nagara
Assalamualaikum.. wan kawan. salam copas. Jadi beberapa hari ini beberapa temen request nih, minta di tulisin lirik puisinya bang Wira Nagara yang berjudul "Aritmia". Puisi ini berceritakan tentang sesorang yang ditinggal nikah oleh kekasihnya sehingga meninggalkan kekecewaan yang amat menyakitkan. eaaaaa.... Jujur aja menurut aku puisi nya bang Wira yang ini dalem banget, meskipun sempet gagal fokus waktu liat Videonya, gara- gara mukanya bang Dodit Mulyanto si. kumisnya itu lo kagak nahan. dan mukanya bang Wira yang gak mendukung . Tapi itu gak mengurangi kualitas puisinya. Intinya si keren. Dan sebenernya sosok seperti bang wira ini lah yang dinanti-nanti, terkenal bukan hanya sensasi namun dengan quality. Sosok yang akan menginspirasi generasi jaman now yang kehilangan jati diri. Sosok yang akan membawa harum kembali dunia sastra dan Literasi. Oke pance, langsung aja nih puisinya. ARITMIA oleh: Wira Nagara
Kurang Dari Angka Tiga Cipt : Wira Nagara Diiringi kagum tak berkesudahan Hangat mu masih tersisa di jantung penasaran Riang lantang dari sebuah jumpa dipusat kota Dengan espresso yang langsung kau habiskan Bercumbu dengan americanno yang terlalu malu aku telan Kita…ah maksudnya aku Berhasil menemuimu Atau kau yang terpaksa menerima ajakanku Mungkin itu alasannya muka bingung dan gerik canggung Sulit lepas dari paras yang mendesir di pelipis sadarku Kau menyapaku yang tengah memaku Mengagetkan sukma lewat jelita Dari tiba-tiba yang menyibak luka Walau tiada iringan gerak lambat seperti awal temu diFTV remaja Itu cukup membuatku berkhayal Tentang belum tentu yang nantinya bisa saja Dan kini aku yang kebingungan Menerka-nerka dalam runtuhnya logika Bahwa bisakah ada malamlain setelah hari itu Atau engkau hanya akan menjadi sekejab yang membekas di dadaku Song: Semoga… Malam tak kunjung terbit cahaya Bintang lelah terangi s
Komentar
Posting Komentar